Fintech SuperAtom Raih Pendanaan Seri C Sebesar US$ 22 Juta

SuperAtom, platform fintech asal Singapura, mendapat pendanaan Seri C sebesar US$22 juta atau sekitar Rp327 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh Nue 3 Capital, perusahaan investasi asal Malaysia.

Penambahan dana ini meningkatkan valuasi perusahaan menjadi US$ 370 juta atau sekitar Rp 5,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk memperluas produk perbankan dan kredit digital SuperAtom secara global, mulai dari Meksiko dan Amerika Latin.

Sebelumnya, SuperAtom juga mengumpulkan dana US$24 juta yang dipimpin oleh Gobi Partners, sebuah perusahaan investasi China.

Pendiri dan CEO SuperAtom, Scarlett Xiao, mengaku bersyukur memiliki investor yang luar biasa. “Sejalan dengan misi kami untuk membuat layanan keuangan lebih inklusif dan dapat diakses oleh massa.”

SuperAtom berencana untuk mengembangkan operasi lokal di beberapa negara dengan merekrut talenta lokal, mengajukan izin keuangan, dan mengembangkan produk baru dalam beberapa bulan ke depan.

SuperAtom bertujuan untuk menyediakan produk keuangan yang lebih luas dan memfasilitasi inklusi keuangan di pasar negara berkembang seperti Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Menurut penelitian oleh Bain & Company, sebuah perusahaan konsultan manajemen Amerika, lebih dari enam dari 10 orang di Asia Tenggara saat ini tidak memiliki rekening bank (underbanked) atau memiliki akses kredit yang terbatas.

Di Indonesia, berdasarkan data Bank Dunia, sekitar 95 juta orang dewasa tidak memiliki akses ke layanan keuangan (underbanked).

CEO Nue 3 Capital, Felix Tang mengatakan, “Meskipun inovasi terus berlanjut di sektor perbankan, banyak konsumen global masih memiliki akses terbatas ke layanan keuangan.”

Felix yakin model SuperAtom dapat ditingkatkan secara global dan membantu memberdayakan konsumen yang tidak memiliki rekening bank.

Mitra Senior Gobi, Kay-Mok Ku, pertama kali berinvestasi di SuperAtom pada tahun 2019. “Sejak itu mereka telah berkembang pesat dalam misi mereka untuk menghadirkan opsi pembiayaan inovatif kepada masyarakat yang kurang terlayani.”

Kay mengatakan permintaan pembayaran digital telah menguat secara global sejak pandemi dan antusias untuk terus mendukung SuperAtom untuk terus tumbuh.

Didirikan pada tahun 2018, produk unggulan SuperAtom UangMe telah menjadi salah satu platform kredit terkemuka di Indonesia. UangMe memberikan pengalaman pengguna yang lancar dan memanfaatkan pasar kredit yang matang untuk menyediakan akses pembiayaan yang terjangkau bagi pengguna lokal.

SuperAtom juga memperkenalkan fitur Beli Sekarang Bayar Nanti (BNPL) tahun lalu yang memungkinkan pembeli mendapatkan produk/layanan di muka dan membayarnya pada waktu yang disepakati.

Hingga saat ini, UangMe telah menarik jutaan pengguna dan menyalurkan ratusan juta pinjaman sejak diluncurkan.

Dengan perolehan dana ini, SuperAtom akan terus mengembangkan produk di Indonesia, dan mereplikasi model UangMe di pasar negara berkembang lainnya seperti Meksiko.

“Dengan pendanaan ini, kami yakin SuperAtom dapat lebih mendukung pertumbuhan inklusi keuangan bagi masyarakat yang tidak terpapar akses ke layanan perbankan dan membangun ekosistem yang lebih baik lagi,” kata Presiden Direktur UangMe, Vincent Jaya Saputra.

Vincent juga senang dan bersyukur SuperAtom telah memilih Indonesia sebagai pusat pengembangan fintech Asia Tenggara. “Kami akan memaksimalkan upaya kami untuk menjadikan UangMe sebagai fintech pilihan bagi masyarakat yang kesulitan mengakses perbankan,” kata Vincent.

Berita ini kami Kurasi dari katadata.co.id dengan judul aseli Fintech SuperAtom Raih Pendanaan Seri C Sebesar US$ 22 Juta

About mangadragon

Check Also

Cara Memulai Bisnis Online di Market Place Modal HP Bagi Pemula

Cara Memulai Bisnis Online di Market Place Modal HP Bagi Pemula

Neosignalen.com – Seiring dengan perkembangan teknologi, bisnis online semakin diminati sebagai salah satu alternatif untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *